Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Gratiagusti Chananya Rompas

Afrizal Malna: meteran 2/3 jakarta

Afrizal Malna meteran 2/3 jakarta jakarta telah pergi dengan sebuah becak pagi itu. jadi nama sebuah hari dalam seminggu. hari itu. tahun 1957 dalam bilangan 2/3. sebuah hari. sesuatu hari. seorang hari. melihat seorang pagi berjalan, datang, dengan sisa mimpi dari kipas angin bekas. melangkah dari atas dan bawah. menyebar sebelum ke kiri. mengetuk pintu sebelum pemadam kebakaran memadamkan kata api. punggung siapa terlihat dari belakang? kota itu, jakarta, membawaku ke mana- mana di tempat yang sama. kadang seperti sungai. kadang seperti banjir. kerumunan angka yang terus berubah dalam batasnya. kail mengenakan sungai sebagai topengnya, antara makanan dan kematian: riak dan mulut ikan mujair menghirup oksigen, lipatan air dan suara setelah kail menyeret mulutnya. sebuah kampung dengan gang- gang sempit, menawarkan belok dan buntu dalam jual-beli impian. seseorang dengan suara dalam bau kretek, berusaha menjemur bayangan ibunya. ”ceritakan pada seseorang yang suda

Gratiagusti Chananya Rompas: Perempuan di Bawah Naungan Ki Hujan

Mohammad Hilmi Faiq 21 Mei 2017 Kompas/Yuniadhi Agung Gratiagusti Chananya Rompas Gratiagusti Chananya Rompas (38) mengandaikan dirinya terwakili oleh “Kota Ini Kembang Api” dan “Non-Spesifik”. Keduanya adalah kumpulan puisi karyanya yang menampung sisi terang di satu buku, dan sisi gelap di buku yang lain. Anya, begitu dia biasa disapa, bernaung di bawah Ki Hujan untuk menemukan dirinya. Pagi itu kami janjian bertemu di Saudagar Kopi, kafe di Jalan Sabang, yang sudah buka sejak pukul 07.00, melayani orang-orang kantoran yang tak sempat sarapan. Namun, bukan Anya. Dia menghabiskan banyak waktu menulis di kafe itu sekaligus sebagai tempat melihat dunia luar. Kompas/Yuniadhi Agung Gratiagusti Chananya Rompas Dengan agak kikuk, dia menyodorkan tangan. Kami bersalaman. Anya memakai kemeja kotak-kotak. Anting berbentuk prisma menambah pesona potongan rambut mullet -nya, berponi, tipis di bagian samping, dan memanjang di bagian belakang. Ada sedikit sepuhan warna merah tat